Selasa, 25 Oktober 2011

Case Study: "Barbie Growing Pains as the American Girl Goes Global"

UNIVERSITAS KLABAT MANADO
By. Fanerick G. Kawatu


BACKROUND
Barbie doll is the most famous doll in the world for over forty years. Little girls have grown up playing Barbie dolls and have even pass the love of Barbie dolls to their children. Almost every girl in this world have touched or played a Barbie doll at some point in their lives. Barbie is a famous brand from the United States which was launched on the year 1959. Barbie was created by Ruth and Elliot Handler the persons behind Mattel Toys, the idea behind Barbie came from their daughter Barbara, upon seeing their daughter play with paper dolls the couple have comprehended completely the idea that creating a 3D doll that represents a woman would be a good toy (2007).
Ever since the product was launched in the market Barbie has faced a number of criticisms. One of the usual criticisms involving Barbie is that the doll promotes a false concept of a real body which could contributes to the development of eating disorders among young girls and females. But despite of the criticisms Barbie received and continues to receive it became the leading brand of dolls for almost 40 years. However, Barbie is not the only doll that dominates the market today. In the year 2006 the sales of the doll have fell to 8 per cent and the worldwide sales of Barbie have tumbled recently due to competition from Bratz dolls and the increasing demands of electronic toys that serve as a competition for Mattel.
Barbie dolls no longer dominates the doll industry with the entrance of Bratz dolls and other dolls in the market, the sales and market share of Barbie dolls decreases and with the assertive marketing strategies of other companies, the possibility of taking over the market share is inevitable if Mattel Toys continues to become weak on its marketing strategy.
STATEMENT OF THE PROBLEM:
  1. Global Expansion
  2. Followers
“Bagaimana menerapkan diferensiasi strategi marketing yang applicable pada Negara-negara yang berbeda, dalam rangka usaha ekspansi market, dan bagaimana menciptakan brand loyalty bagi konsumen, untuk mengantisipasi munculnya kompetitior dengan konsep produk yang serupa?”

S W O T  ANALYSIS
Strenghts
v  Popularitas Barbie digambarkan sebagai “quintessential American”.
v  Brand yang dikenal diseluruh Amerika, dan dipasarkan dilebih dari 150 negara.
v  Barbie merupakan boneka terlaris di dunia.
v  Perusahaan pembuat Barbie (Mattel) merupakan pembuat mainan terbesar di dunia.
v  Barbie mulai melakukan adjustment untuk menjangkau pasar global, ditandai dengan diluncurkannya Black Barbie, maupun Hispanic dan Asia American Barbies.
v  Meraup kesuksesan yang besar dipasar Eropa, ditunjukkan dengan data bahwa rata-rata anak memiliki 5 buah boneka Barbie.

Weakness
v  Memasuki usia 50 tahun, popularitas Barbie mengalami penurunan drastic, baik dalam negeri maupun pasar luar negeri.
v  Brand awereness anak-anak cenderung kurang.
v  Perusahaan Mattel sangat bergantung dari penjualan Barbie, yang merupakan produk utama mereka.
v  Premium price.
v  Kewalahan dalam menaklukkan Jepang yang merupakan “The Worlds second-largest toy market. Due to complex distribution system and intense competition from Japanese brands.

Opportunity
ü  Mind set orang tua saat ini yang lebih protective dalam memberikan permainan bagi anak-anak.
ü  Market share yang luas, mengingat permainan anak-anak yang bersifat universal.
ü  Minimnya pemain global.


Threats
Ø  Munculnya pesaing utama di pasar dalam negeri, yaitu Bratz.
Ø  Munculnya followers dihampir setiap Negara yang mereka masuki, dengan cakupan konsep yang lebih local tastes dan kisaran harga yang lebih murah.
Ø  Sentiment negative dari Negara-negara Timur Tengah.
Ø  Pergeseran tren anak-anak ke Digital gadget.
Ø  Tema glamorous dan fancy dapat menimbulkan pertentangan dari orang tua yang konservatif.
Ø  Competitor seperti boneka Laila, Sara, Fulla dan Susi mulai melakukan ekspansi pasar.
Ø  Seringkali mendapatkan dari pesaing yang merupakan ex-partner dari Mattel


ALTERNATIVE COURSE OF ACTION

1.      Meluncurkan figure dan nama boneka yang mewakili culture atau ciri fisik yang mewakili Negara tersebut, untuk mendampingi Original Blonde Barbie.
Dimaksudkan untuk menangkap segmen budaya yang konservatif, dibeberapa negara agar supaya kehadirannya mudah diterima masyarakat local.

Advantages :
ü  Menciptakan rasa aman terhadap orang tua yang konservatif dan protektif.
ü  Penelitian yang dilakukan Mattel menyebutkan bahwa, anak-anak cenderung menyukai figure yang mewakili gaya hidup mereka.
ü  Semakin memperkaya pilihan jenis bonekanya.
ü  Tetap meluncurkan “Blonde Barbie” yang merupakan icon utama, mengingat ada segmen anak yang juga mengagumi tampilan original Barbie.

Disadvantages :
*      Biaya studi dan observasi budaya meningkat.
*      Material yang menjadi beragam.

2.      Rebuilding image Barbie yang lebih edukatif, melalui Film Kartun Barbie yang diluncurkan dimasing-masing Negara, dengan mengusung tema yang locally.

Advantages :
ü  Merupakan wujud Corporate Social Responsibility.
ü  Secara otomatis dapat menanamkan brand awereness dan loyalty pada anak-anak.
ü  Potensi profit tambahan melalui keuntungan film kartun atau serial TV.

Disadvantages :
*      Biaya operasional yang besar.

3.      Menciptakan Barbie Game On-Line, playstation, etc, untuk menyesuaikan tren anak-anak yang saat ini lebih menyukai gadget elektronik.

Advantages :
ü  Secara otomatis dapat menanamkan brand awereness dan loyalty pada anak-anak.
ü  Potensi profit tambahan melalui keuntungan royalti.
ü  Mengcover segmen anak dan remaja modern

Disadvantages :
*      Membutuhkan biaya research & development produk.
*      Piracy.


Advantages :
ü  Secara otomatis menciptakan brand loyalty dan brand awereness.
ü  Langkah promosi yang menghasilkan dampak multipliers.
ü  Memperluas segmen pasar.
ü  Income dari sponsorship kegiatan.

Disadvantages :
*      None.


5.      Recruitmen and development SDM.

Advantages :
ü  SDM lokal lebih memahami kultur setempat.
ü  Biaya upah yang selaras dengan ratio lokal.
ü  Meraih simpati dan dukungan masyarakat maupun pemerintah, melalui terciptanya lapangan kerja.
Disadvantages :
*      Biaya pembangunan fasilitas Human Resources Development yang cukup besar.

6.      Meluncurkan produk dengan tampilan lebih dewasa (teens), untuk menjangkau segmen pasar “tweens” yang telah dikuasai produk Bratz.

Advantages :
ü  Mampu menyaingi Bratz di dalam segmen pasar tweens.
ü  Memperluas market share.
ü  Memberikan variasi pilihan bagi konsumen.

Disadvantages :
*      Tidak selaras dengan kampanye edukasi gaya hidup positif pada anak.
*      Dapat dicap sebagai followers Bratz.





RECOMMENDATION

Berdasarkan alternative course of action diatas, maka saya merekomendasikan untuk menggunakan aternative 1 – 5. Alternative keenam tidak dipilih dkarenakan upaya untuk mendukung kampanye edukasi gaya hidup positif bagi anak-anak.

ACTION PLAN
I.               Merekrut SDM yang handal dimasing-masing Negara tujuan, kemudian melatih dan mengembangkan karyawan secara sustainable.
II.             Rutin melakukan riset pasar dan fokus group discussion guna memperoleh informasi actual mengenai tren pasar.
III.           Mempersiapkan program pembuatan serial / film Barbie dimasing-masing Negara yang dikelola oleh SDM lokal.
IV.           Mempersiapkan dan memproduksi boneka Barbie dengan local tastes.
V.             Mempersiapkan program pembuatan game Barbie, dengan melibatkan pakar multimedia untuk menyusun format game yang menarik dan dapat diterima seluruh lapisan umur.
VI.           Melaksanakan Kontes Barbie sedunia “Queen of Universe” yang diselenggarakan setiap tahunnya.
VII.         Melakukan strategi promosi bundling dengan pusat-pusat hiburan anak maupun restaurant fast food untuk memperkuat brand recognition bagi anak-anak.
VIII.       Merekrut endorser maupun brand ambassador yang dikagumi anak-anak, misalnya Miss Universe / Miss World.
IX.           Membentuk Barbie’s Collectors brotherhood untuk mempererat hubungan sesama koletor Barbie.
X.             Mendirikan Barbie fashion store.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar